Ilustrasi.
Data tersebut diambil dari data milik World Bank yang membuat peringkat pengguna internet per 100 orang. World Bank sendiri melakukan risetnya berdasar data yang diperoleh dari International Telecom Union, dan database atau laporan dari World Telecommunication/ICT Development Report.
Dari hasil riset tersebut, diperoleh angka rasio pengguna internet per 100 penduduk di Indonesia dalam kurun 2010 hingga 2014 adalah 15,8. Artinya, dari 100 orang penduduk Indonesia, baru sekitar 15 orang saja yang memiliki akses internet.
Peringkat rasio pengguna internet Indonesia per 100 orang di tahun 2013 versi world bank
Di tingkat Asia Tenggara sendiri, rasio Indonesia masih tergolong di bawah. Indonesia berada di bawah Singapura dengan rasio 73,0, Malaysia 67,0 Brunei Darussalam 64,5, Vietnam 43,9, Filipina 37,0, dan Thailand 28,9.
Indonesia hanya unggul sedikit di atas India (15,1), dan beberapa negara ASEAN seperti Kamboja (6,0), Myanmar (1,2) dan Timor Leste (1,1).
Dibandingkan dengan jumlah rasio rata-rata pengguna internet dunia, Indonesia sendiri masih tertinggal hampir separuhnya. Saat ini, rasio penduduk dunia yang memiliki akses internet per 100 orang di tahun 2013 adalah 38,1.
Tabel perbandingan rasio pengguna internet dunia dan Indonesia per 100 orang di tahun 2013
Selain mempercepat koneksi internet, program tersebut juga diharapkan bisa memperluas akses pengguna internet hingga ke tingkat kecamatan dan perdesaan.
Sasaran pembangunan pitalebar Indonesia sampai dengan akhir 2019 adalah prasarana akses tetap pitalebar mencapai tingkat penerasi sebesar 30 persen dari total populasi di perkotaan, 71 persen dari total rumah tangga dengan percepatan 20 Mbps, 10 persen dari total gedung dengan kecepatan 1 Gbps.
Selain itu, sasaran akses bergerak pitalebar dengan kecepatan 1 Mbps menjangkau seluruh populasi di perkotaan. Sementara di tingkat perdesaan, prasarana akses tetap pitalebar mencapai tingkat penetrasi sebesar 6 persen dari total populasi.
0 comments:
Post a Comment